Bunyi BIP pada komputer

Posted: Senin, 02 November 2009 by j13_21n90 in
0

Banyak teman-teman cyber yang merasa kesulitan mengetahui kerusakan suatu komputer atau laptop, nah untuk kesempatan ini Dunia Cyber akan memberitahu tahu caranya mendeteksi kerusakan Hardware Lewat Bunyi BIP. Nah bagi teman-teman cyber yang belum mengetahui maka caranya ada di bawah ini sehingga teman-teman cyber tidak perlu ke bengkel komputer kecuali kalau benar-benar rusak PARAH….!!!!!
Saat komputer dihidupkan, BIOS melakukan POST (power-on self test). POST diperlukan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya dan juga mencari informasi hardware apa saja yang ada pada komputer. Saat BIOS mendeteksi ada masalah saat POST, BIOS akan mengirimkan pesan kesalahan (error messages).
Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut.
Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara ‘bip’ yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya.
Suara ‘bip’ tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. ‘Bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode ‘Bip’ BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan Award BIOS. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua tipe BIOS tersebut.
AMI BIOS
1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.
2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.
6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.
7 X
Kesalahan prosesor.
8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.
9 X
Kerusakan BIOS.
10 X
Kesalahan CMOS.
11 X
Kerusakan cache memori.
AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.
1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.
1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar.
Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card.
Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan computer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada.
Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus.
Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna.
Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, peripheral eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.
PENANGANAN LANJUT
Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru.
Untuk 4, 5, 7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut.
8 kai bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card.
9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna.
11 kali bip, ganti cache memori.

host id

Posted: by j13_21n90 in
0

Host ID adalah byte setelah byte-byte dari Network ID pada sebuah alamat network, yang menunjukkan host itu sendiri. Misal:
Untuk IP address Kelas A IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH Bit Pertama : 0 NetworkID : 8 bit HostID : 24 bit Bit Pertama : 0 -127 Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x Jumlah IP : 16.777.214 Misalnya IP address 120.31.45.18 maka Network ID = 120 HostID = 31.45.18 Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Untuk IP address Kelas B IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.
Karakteristik IP Kelas B Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH Bit Pertama : 10 NetworkID : 16 bit HostID : 16 bit Bit Pertama : 128 -191 Jumlah : 16.384 Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x Jumlah IP : 65.532 Misalnya IP address 150.70.45.18 maka Network ID = 150.70 HostID = 60.56 Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
Untuk IP address Kelas C IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.
Karakteristik IP Kelas C Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH Bit Pertama : 110 NetworkID : 24 bit HostID : 8 bit Bit Pertama : 192 - 223 Jumlah : 16.384 Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x Jumlah IP : 254 IP Misalnya IP address 192.168.1.1 maka Network ID = 192.168.1 HostID = 1 Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1 Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namum kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal namum digunakan untuk IP multicasting dan untuk experimental.

Konsep Dasar IP Address

Posted: by j13_21n90 in
0

Masing-masing kelas A, B, dan C memiliki Subnet Mask default. Apakah itu Subnet Mask? Ia adalah sekumpulan IP yang akan membantu kita membedakan porsi untuk Network Id dan porsi untuk Host Id pada suatu IP Address. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa IP Address terdiri dari Network Id dan Host Id.

Berikut Subnet Mask default masing-masing kelas tersebut:

Kelas A:

dalam desimal: 255.0.0.0
dalam biner: 11111111.00000000.00000000.00000000

Kelas B:

dalam desimal: 255.255.0.0
dalam biner: 11111111.11111111.00000000.00000000

Kelas C:

dalam desimal: 255.255.255.0
dalam biner: 11111111.11111111.11111111.00000000

Pada Subnet Mask, oktet yang berisi nilai 1 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Network Id, dan yang berisi nilai 0 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Host Id. Jadi pada jika didetailkan tentang masing-masing porsi untuk Network Id dan Host Id sebagai berikut:

Kelas A:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

Net-Id |<———–Host Id———->|

Kelas B:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

<—–Net-Id—–>|<—–Host Id—->|

Kelas C

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

|<———–Net Id———->|Host-Id|

Berangkat dari sini, baru deh kita mulai coba menentukan range IP dari masing-masing kelas. Kita mulai dari kelas A, kemudian B, dan terakhir C:

Kelas A

Network Id menempati 1 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111 (dalam biner) atau 255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^8 = 256. Namum ada aturan terkait bahwa bit paling kiri pada kelas A harus bernilai 0, sehingga peta biner pada oktet pertama menjadi:

|0|nnnnnnn|

Karena 1 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas A tinggal memiliki 7 bit (8 – 1) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimumnya adalah 01111111 (dalam biner) atau 127 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^7 = 128. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas A, yaitu: 0 – 127. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

0.0.0.0 – 127.0.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 0.0.0.0 dicadangkan dan 127.0.0.0 digunakan untuk loopback sehingga kedua network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang “real” pada kelas A yaitu 1.0.0.0 – 126.0.0.0 dengan jumlah Network = 128 – 2 = 126.

Kelas B

Network Id menempati 2 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255 dengan jumlah Network = 2^16 = 65536. Namun ada aturan terkait bahwa 2 bit paling kiri pada kelas B harus bernilai 10, sehingga peta biner pada oktet pertama dan kedua menjadi:

|10|nnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 2 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas B tinggal memiliki 14 bit (16 – 2) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 10000000.00000000 (dalam biner) atau 128.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 10111111.11111111 (dalam biner) atau 191.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^14 = 16384. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas B, yaitu 128.0 – 191.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

128.0.0.0 – 192.255.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 191.255 dicadangkan sehingga network tersebut tidak dapaat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang “real” pada kelas B yaitu 128.0.0.0 – 192.254.0.0 dengan jumlah Network = 16384 – 1 = 16383

Kelas C

Network Id menempati 3 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^24 = 16777216. Namun ada aturan terkait bahwa 3 bit paling kiri pada kelas C harus bernilai 110, sehingga peta biner pada oktet pertama, kedua, dan ketiga menjadi:

|110|nnnnn|nnnnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 3 bit paling kiri sudha ditetapkan, sehingga kelas C tinggal memiliki 21 bit (24 – 3) yang dapat digunakan sebagai IP Network Id yang nilai minimumnya adalah 11000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 192.0.0.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11011111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 223.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^21 = 2097152. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network Id kelas C, yaitu 192.0.0 – 233.255.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

192.0.0.0 – 233.255.255.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 192.0.0.0 dan 233.255.255.0 dicadangkan sehingga kedua Network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita mendapatkan bahwa IP Network yang “real” pada kelas C yaitu 192.0.1.0 – 233.255.254.0 dengan jumlah Network = 2097152 – 2 = 2097150.

Access Point Operating Mode pada Senao EnGenius EOC-2610

Posted: by j13_21n90 in
2

Pada dasarnya, EOC-2610 dapat dikonfigurasikan sebagai Access Point, Client Bridge dan Client Router. Akan tetapi disini saya akan membahas secara singkat tentang penggunaan EOC-2610 sebagai AP (Access Point). Mari kita ulas bagaimana cara menyetingnya.

Konfigurasi TCP/IP pada PC/Notebook

Karena default TCP/IP pada EOC-2610 adalah 192.168.1.1, maka kita perlu menyeting TCP/IP pada PC/Notebook dengan IP address : 192.168.1.xx (xx antara 2-254) dan subnet mask : 255.255.255.0 seperti pada gambar berikut:

Konfigurasi TCP/IP pada EOC-2610

1. Ketik alamat 192.168.1.1 pada web browser untuk login. Defaultnya User Name = admin, Password = admin.Selanjutnya akan muncul halaman seperti ini:

2. Ubah System Properties dengan klik System Properties dan pilih Access Point pada Operation Mode. Selanjutnya klik Apply dan tunggu hingga proses selesai.Pada menu ini kita juga dapat mengganti Device Name dan Country/Region.

Nah, kita sudah masuk Access Point Mode. Gampang kan?? Sekarang kita akan membahas apa saja fasilitas yang diberikan oleh EOC-2610 didalamnya. Tentu saja yang utama adalah masalah keamanan. Lanjut….

1. User Name dan Password admin dapat (bahkan harus) kita ganti supaya client yang jahat tidak dapat mengutak-atik setingan yang ada dengan masuk ke menu Management dan memilih Administration. Walaupun hanya tinggal mereset ulang terus beres, tapi merepotkan juga.Jangan lupa klik Apply dan tunggu prosesnya.
2. Wireless Security dapat diset dengan masuk pada menu Wireless - Wireless Network lalu pilih dropdown pada Wireless Security.Sebelumnya, pada display diatas terdapat Wireless Mode yang digunakan untuk menyeting mode wireless apa yang akan kita pakai. Beberapa Wireless Mode tersebut adalah sebagai berikut:

Kemudian pada Channel/Frequency juga ada 13 pilihan frekuensi yang bisa diseting supaya dalam suatu area yang sama tidak ada frekuensi yang sama sehingga antara jalur data yang satu dengan yang lain tidak tabrakan.

Selanjutnya, pada Security Mode akan ada beberapa pilihan seperti berikut:Untuk WEP:

Untuk WPA-PSK, WPA2-PSK, WPA-PSK Mixed:

Untuk WPA, WPA2, WPA Mixed:

Masing-masing jenis terdapat aturan dalam pengisian Security Code. Beberapa pilihan diatas dapat kita gunakan semau kita, tergantung tujuan kita membuat AP sebelumnya. Atau bisa saja karena iseng aja pengen menggunakan Security Code. Oiya, jangan lupa klik Apply dan tunggu prosesnya.
3. IP Setting. Untuk menyeting IP kita masuk ke System - IP Setting. Penyetingan IP juga mampu membatasi client yang memakai jaringan dari kita. Orang lain yang mau masuk jaringan kita harus mengetahui setingan ini supaya dapat surfing. Dan jangan lupa setelah menyeting tidak lupa kita juga harus menyeting IP PC/Notebook supaya dapat terkoneksi dengan EOC-2610 ini.
4. Wireless MAC Filter. MAC Filter adalah cara paling baik dalam membatasi jumlah client. Hanya alat yang mempunyai MAC Address tertentu yang bisa terkoneksi dengan AP kita. Kita bisa menyeting sebuah MAC Address untuk dapat terkoneksi dengan kita ataupun menyeting sebuah MAC Address tersebut untuk tidak dapat terkoneksi dengan AP kita. Untuk menyetingnya kita hanya tinggal memilih jenis filter (Deny/Allow) dan memasukkan MAC Address terebut ke kolom yang sudah tersedia lalu klik Add. Untuk menghapus filter kita juga tinggal klik Delete pada MAC Address yang dimaksud.

Sebuah Access Point juga wajib untuk dapat melihat Client yang sedang terkoneksi dengannya. Di EOC-2610 kita dapat melihat client yang terkoneksi dengan masuk ke Status - Wireless Client List. Di daftar itulah kita dapat melihat Client yang sedang terkoneksi dengan AP kita.

Sebelum mengahiri tutorial ini, perlu diketahui bahwa Senao EnGenius EOC-2610 dapat memancarkan dan menangkap frekuensi 1 - 30 kilometer dalam kondisi bersih dan stabil. Itu juga ada setingan sendiri dengan masuk ke Wireless - Wireless Advanced Setting.

Pada Data Rate terdapat pilihan 1Mbps, 2Mbps, 5.5Mbps, 11Mbps dan Auto. Transmit Power dapat diset dari 9dBm hingga 28dBm. Dan sangat terlihat pada Distance yang dapat diset dari 1km hingga 30km. Kalau di Kota modern seperti Djogjakarta ini kurang lebih hanya 16 kilometer efektif. Itu pun kadang tidak stabil.

Subnet Mask Cheat Sheet

Posted: by j13_21n90 in
0

Subnet Cheat Sheet
Hosts Netmask Amount of a Class C
/30 4 255.255.255.252 1/64
/29 8 255.255.255.248 1/32
/28 16 255.255.255.240 1/16
/27 32 255.255.255.224 1/8
/26 64 255.255.255.192 1/4
/24 256 255.255.255.0 1
/23 512 255.255.254.0 2
/22 1024 255.255.252.0 4
/21 2048 255.255.248.0 8
/20 4096 255.255.240.0 16
/19 8192 255.255.224.0 32
/18 16384 255.255.192.0 64
/17 32768 255.255.128.0 128
/16 65536 255.255.0.0 256

Guide to sub-class C blocks
/25 -- 2 Subnets -- 126 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.126 .127
.128 .129-.254 .255
/30 -- 64 Subnets -- 2 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.2 .3
.4 .5-.6 .7
.8 .9-.10 .11
.12 .13-.14 .15
.16 .17-.18 .19
.20 .21-.22 .23
.24 .25-.26 .27
.28 .29-.30 .31
.32 .33-.34 .35
.36 .37-.38 .39
.40 .41-.42 .43
.44 .45-.46 .47
.48 .49-.50 .51
.52 .53-.54 .55
.56 .57-.58 .59
.60 .61-.62 .63
.64 .65-.66 .67
.68 .69-.70 .71
.72 .73-.74 .75
.76 .77-.78 .79
.80 .81-.82 .83
.84 .85-.86 .87
.88 .89-.90 .91
.92 .93-.94 .95
.96 .97-.98 .99
.100 .101-.102 .103
.104 .105-.106 .107
.108 .109-.110 .111
.112 .113-.114 .115
.116 .117-.118 .119
.120 .121-.122 .123
.124 .125-.126 .127
.128 .129-.130 .131
.132 .133-.134 .135
.136 .137-.138 .139
.140 .141-.142 .143
.144 .145-.146 .147
.148 .149-.150 .151
.152 .153-.154 .155
.156 .157-.158 .159
.160 .161-.162 .163
.164 .165-.166 .167
.168 .169-.170 .171
.172 .173-.174 .175
.176 .177-.178 .179
.180 .181-.182 .183
.184 .185-.186 .187
.188 .189-.190 .191
.192 .193-.194 .195
.196 .197-.198 .199
.200 .201-.202 .203
.204 .205-.206 .207
.208 .209-.210 .211
.212 .213-.214 .215
.216 .217-.218 .219
.220 .221-.222 .223
.224 .225-.226 .227
.228 .229-.230 .231
.232 .233-.234 .235
.236 .237-.238 .239
.240 .241-.242 .243
.244 .245-.246 .247
.248 .249-.250 .251
.252 .253-.254 .255
/26 -- 4 Subnets -- 62 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.62 .63
.64 .65-.126 .127
.128 .129-.190 .191
.192 .193-.254 .255
/27 -- 8 Subnets -- 30 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.30 .31
.32 .33-.62 .63
.64 .65-.94 .95
.96 .97-.126 .127
.128 .129-.158 .159
.160 .161-.190 .191
.192 .193-.222 .223
.224 .225-.254 .255
/28 -- 16 Subnets -- 14 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.14 .15
.16 .17-.30 .31
.32 .33-.46 .47
.48 .49-.62 .63
.64 .65-.78 .79
.80 .81-.94 .95
.96 .97-.110 .111
.112 .113-.126 .127
.128 .129-.142 .143
.144 .145-.158 .159
.160 .161-.174 .175
.176 .177-.190 .191
.192 .193-.206 .207
.208 .209-.222 .223
.224 .225-.238 .239
.240 .241-.254 .255
/29 -- 32 Subnets -- 6 Hosts/Subnet
Network # IP Range Broadcast
.0 .1-.6 .7
.8 .9-.14 .15
.16 .17-.22 .23
.24 .25-.30 .31
.32 .33-.38 .39
.40 .41-.46 .47
.48 .49-.54 .55
.56 .57-.62 .63
.64 .65-.70 .71
.72 .73-.78 .79
.80 .81-.86 .87
.88 .89-.94 .95
.96 .97-.102 .103
.104 .105-.110 .111
.112 .113-.118 .119
.120 .121-.126 .127
.128 .129-.134 .135
.136 .137-.142 .143
.144 .145-.150 .151
.152 .153-.158 .159
.160 .161-.166 .167
.168 .169-.174 .175
.176 .177-.182 .183
.184 .185-.190 .191
.192 .193-.198 .199
.200 .201-.206 .207
.208 .209-.214 .215
.216 .217-.222 .223
.224 .225-.230 .231
.232 .233-.238 .239
.240 .241-.246 .247
.248 .249-.254 .255

apa itu TCP IP?

Posted: by j13_21n90 in
0

1. Apa itu TCP/IP ?

-------------------



TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg memungkinkan kumpulan

komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network

(jaringan).



************************************************************************

Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk berhubungan

antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan /

pemeriksaan error saat transmisi data.

************************************************************************



2. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?

------------------------------------------



Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini :



a. Novel Netware.

b. Mainframe IBM.

c. Sistem digital VMS.

d. Server Microsoft Windows NT

e. Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD

f. Personal komputer DOS.



3. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?

----------------------------------------



Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :



1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.

2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.

4. Mudah dikonfigurasikan.



Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching .Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.



Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.



************************************************************************

unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error-control, permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.

************************************************************************



4. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?

----------------------------------------------



Berikut ini adalah layanan "tradisional" yg dilakukan TCP/IP :



a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)



b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)



c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)



d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)



e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan "prosedure remote call system", yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah "rsh" dan "rexec")



f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)



************************************************************************



RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :



S: standard, standar resmi bagi internet

DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar

PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan

I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi

E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.

H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.



************************************************************************



5. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?

---------------------------------------------------



Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.



Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yg mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :



Peer process

| Application layer | <-----------------> | Application layer |

| Presentation layer | <-----------------> | Presentation layer |

| Session layer | <-----------------> | Session layer |

| Transport layer | <-----------------> | Transport layer |

| Network layer | <-----------------> | Network layer |

| Data link layer | <-----------------> | Data link layer |

| Physical layer | <-----------------> | Physical layer |



Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan

pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).



Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yg rumit yg berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.

Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer process". Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".



Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui "header". Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :



=========================================

|Application layer | |

|Presentation layer | Application layer |

|Session layer | |

|====================|===================|

|Transport layer | Transport layer/ |

| | Host to host |

|====================|===================|

|Network layer | Network layer/ |

| | internet layer |

|====================|===================|

|Data Link layer | Network access |

|Physical layer | |

|====================|===================|

Model OSI model internet



Sekarang mari kita bahas keempat lapisan tersebut.



a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-

sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.



b. Internet layer/ network layer

Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.



_____ ______

|====| |====| ################### end nodes

\-----/ \-----/ # #

|===| |===| # #

| | # #

---|------------ |---- # routers # #

| # # # #

| # # # #

|=---=| # # # #

|=---=| # # #

| # _____ _____

komputer ******* # |====| |====|

Lainnya --- * token * -----|=----=| \-----/ \-----/

* ring * |=---=| |===| |===|

******* | | |

| |------------------ |-------------|---------

-----

|

Komputer

Lainnya



meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :



- "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI) atau "host" (istilah TCP/IP)



- Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang disebut "intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).



Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950).



IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :



1. Pengalamatan

2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan

3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

c. Transport layer /host to host



Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).



Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”.Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :



a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.



b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika

setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.



Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan,

mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.



UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.



c. Application layer

Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yg

menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.



************************************************************************

Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh IEEE 802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewarkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring.

===================================================================

komputer port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi modem).

************************************************************************



6. Bagaimana TCP dan IP bekerja ?

---------------------------------



Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email.Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan "perantara" yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.



TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas

hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.

IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data.

Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah "sumber dan tujuan" datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya sudah dimodifikasi)



Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg tercakup dalam protokol.



************************************************************************

ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):



a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.

b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.

c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.

d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.

e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.

f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.



Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute ke gateway.

************************************************************************



7. Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?

----------------------------------------------------------



1. UDP

------



UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak membutuhkan pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yg tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Header UDP tidak mengandung banyak informasi, berikut bentuk headernya :



++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Source Port + Destination Port +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Length + Checksum +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++



Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram.

Destination port, adalah port tujuan pada host penerima.

Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.

Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan mengalami rusak (korup)











2. TCP

------

Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yg handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :

----------------------------------------------------------

TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk memudahkan).

---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer.Yg perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port

tujuan menjadi source port.



Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yg berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar dan agar tidak ada datagram yg hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP.

Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya). Jadi inilah bentuk datagram tersebut:



++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Source Port + Destination port +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Sequence number +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Acknowledgment number +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Data + | U | A | P | R| S | F | +

+ offset + Reserved | R | C | S | S | Y | I | Window +

+ + | G | K | H | T | N | N | +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Checksum | Urgent pointer +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ data anda ------ sampai 500 oktet berikut +

+ ------------ +



Jika kita misalkan TCP header sebagai “T”, maka seluruh file akan berbentuk sebagai berikut :

T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T---- T----



Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.



- Seperti 'acknowledgement number' misalnya, yg bertugas untuk menunggu jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.



- Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.



- Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen.

Reserved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.



- Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit :



a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.

b. ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.

c. PSH, memulai fungsi push.

d. RST, memaksa hubungan di reset.

e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.

f. FIN, hubungan tidak ada lagi.



3. IP

-----



TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.













Berikut inilah tampilan header IP :



++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ version + IHL + Type of Service + Total Length +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ identification + Flag + Fragment Offset +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Time to live + Protocol + Header Checksum +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Source Address +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ Destination Address +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

+ TCP header, kemudian data ------- +

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++



Jika kita misalkan IP header sebagai “I”, maka file sekarang akan

berbentuk :



IT---- IT---- IT---- IT----- IT----- IT----- IT----- IT----



Selanjutnya berikut ringkasan mengenai bagian header yg belum dibahas :

a. Total length, merupakan panjang keseluruhan datagram dalam oktet, termasuk header dan data IP.

b. Identification, digunakan untuk membantu proses penggabungan kembali pecahan-pecahan dari sebuah datagram.

c. Flag,berisi tiga kontrol flag.

- bit 0, dicadangkan, harus 0.

- Bit 1, tidak boleh pecah.

- Bit 2, masih ada fragment lagi.

d. Fragment offset, menunjukan posisi fragment di dalam datagram.

e. Time to live, menunjukan batas waktu maksimal bagi sebuah datagram untuk berada pada jaringan.

f. Option, lihat RFC 791.

Untuk pembahasan lebih rinci mengenai penjelasan dari masing-masing layer dapat dilihat pada buku TCP/IP karangan Onno W. Purbo dkk (CNRG).

Broadcast

Posted: by j13_21n90 in
0

"Broadcast" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Broadcast (disambiguasi), dan Broadcaster.

Penyiaran adalah distribusi audio dan / atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.

The sequencing konten dalam siaran disebut jadwal. Seperti dengan semua teknologi usaha, sejumlah istilah teknis dan slang telah dikembangkan. Daftar istilah-istilah ini dapat dilihat di daftar istilah penyiaran. Program televisi dan radio didistribusikan melalui siaran radio atau kabel, sering kali keduanya secara bersamaan. Dengan coding decoding sinyal dan memiliki peralatan di rumah, yang kedua juga memungkinkan berlangganan saluran dan membayar-per-view services.

Istilah "siaran" awalnya merujuk pada menabur benih oleh hamburan mereka di lapangan yang luas. Itu diadopsi oleh radio awal Midwestern insinyur dari Amerika Serikat untuk merujuk pada penyebaran analog sinyal radio. Broadcasting bentuk segmen yang sangat besar dari media massa. Broadcasting ke kisaran yang sangat sempit penonton disebut narrowcasting.
Isi
[hide]

* 1 Bentuk-bentuk penyiaran elektronik
* 2 model Ekonomi
* 3 Recorded live siaran dan siaran
* 4 Hukum definisi
o 4,1 Kerajaan Inggris
* 5 Lihat juga
* 6 Referensi
* 7 Bacaan lebih lanjut
* 8 Pranala luar

[sunting] Bentuk-bentuk penyiaran elektronik

Secara historis, ada beberapa jenis media penyiaran elektronik:

* Telepon penyiaran (1890-1932): bentuk paling awal penyiaran elektronik, tidak termasuk layanan data yang ditawarkan oleh perusahaan telegraf saham dari 1867, kalau mesin meriah dikecualikan dari penyiaran definisi populer. Telepon penyiaran dimulai dengan munculnya surat kabar telepon layanan untuk program berita dan hiburan yang diperkenalkan pada tahun 1890-an dan terutama yang terletak di kota-kota besar Eropa. Telepon ini sistem berbasis contoh pertama dari penyiaran elektronik dan menawarkan berbagai program.
* Radio siaran (eksperimental dari 1906, komersial dari 1920): radio penyiaran audio (suara) layanan penyiaran, disiarkan melalui udara sebagai gelombang radio dari pemancar ke antena dan, dengan demikian, ke perangkat penerima. Stasiun dapat dihubungkan dalam jaringan radio untuk menyiarkan program umum, baik dalam sindikasi atau Penayangan internasional atau keduanya.
* Televisi penyiaran (eksperimental dari 1925, komersial dari tahun 1930-an): ini video-pemrograman menengah sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat umum dan cepat bangkit untuk bersaing dengan siaran radio lebih tua saudara.
* Cable radio (juga disebut "kabel FM", dari 1928) dan kabel televisi (dari 1932): baik melalui kabel koaksial, melayani transmisi terutama sebagai medium untuk pemrograman baik yang diproduksi di stasiun radio atau televisi, dengan produksi terbatas berdedikasi kabel pemrograman .
* Satelit televisi (dari tahun 1974) dan radio satelit (dari tahun 1990): dimaksudkan untuk langsung ke rumah program siaran (sebagai lawan dari jaringan studio uplinks dan downlinks), menyediakan campuran radio biasa dan / atau program siaran televisi dengan satelit berdedikasi pemrograman.
* Webcasting video / televisi (dari tahun 1993) dan audio / radio (dari tahun 1994) yakni: menawarkan campuran tradisional stasiun radio dan televisi menyiarkan program dengan dedicated internet webcast pemrograman.

[sunting] Ekonomi model

Secara ekonomi ada beberapa cara di mana stasiun siaran dapat terus-menerus. Masing-masing berbeda dalam metode oleh stasiun yang didanai:

* Dalam bentuk sumbangan waktu dan keterampilan oleh para relawan (masyarakat umum dengan penyiar)
* Pemerintah langsung pembayaran atau operasi penyiar publik
* Pemerintah tidak langsung pembayaran, seperti radio dan televisi lisensi
* Hibah dari yayasan atau badan usaha
* Menjual iklan atau sponsor
* Langganan umum atau keanggotaan

Penyiar dapat mengandalkan pada kombinasi dari model bisnis ini. Sebagai contoh, National Public Radio, non-jaringan komersial di AS, menerima hibah dari Corporation for Public Broadcasting (yang, pada gilirannya, menerima dana dari pemerintah Amerika Serikat), oleh masyarakat keanggotaan dan dengan menjual "extended credits" untuk korporasi .
[sunting] Recorded siaran dan hidup siaran
Sebuah ruang kontrol studio televisi di Olympia, Washington, Agustus 2008.

Reguler pertama siaran televisi mulai tahun 1937. Siaran dapat digolongkan sebagai "merekam" atau "tinggal". Mantan memungkinkan mengoreksi kesalahan, dan berlebihan atau menghapus materi yang tidak dikehendaki, mengatur itu, menerapkan gerakan lambat dan pengulangan, dan teknik lain untuk meningkatkan program. Namun, beberapa kegiatan seperti olahraga hidup telecasts dapat mencakup beberapa aspek termasuk klip gerak lambat yang penting tujuan / hit, dll, di antara siaran hidup.

Jaringan-radio Amerika melarang penyiaran rekaman siaran biasa di tahun 1930-an dan 1940-an yang memerlukan program radio bermain untuk Timur Tengah dan zona waktu harus diulang tiga jam kemudian untuk zona waktu Pasifik. Pembatasan ini dijatuhkan untuk acara-acara khusus, seperti dalam kasus pesawat balon Jerman Hindenburg bencana di Lakehurst, New Jersey, pada tahun 1937. Selama Perang Dunia II, rekaman siaran dari koresponden perang diizinkan radio AS. Selain itu, program radio Amerika tercatat untuk pemutaran oleh Angkatan Bersenjata Stasiun radio di seluruh dunia.

Sebuah rekaman Kerugian pertama adalah bahwa publik dapat mengetahui hasil dari suatu kejadian dari sumber lain, yang mungkin menjadi "spoiler". Di samping itu, penyiar prerecording mencegah hidup dari menyimpang dari pengesahan script, sebagaimana terjadi dengan propaganda siaran dari Jerman pada tahun 1940-an dan dengan Radio Moskow pada 1980-an.

Banyak kejadian yang diiklankan sebagai hidup, meskipun mereka sering "direkam secara live" (kadang-kadang disebut "live-to-tape"). Hal ini terutama berlaku untuk pertunjukan artis musik di radio ketika berkunjung untuk konser di-studio kinerja. Situasi serupa telah terjadi di televisi ( "The Cosby Show yang direkam di depan penonton di studio hidup") dan penyiaran berita.

Broadcast boleh didistribusikan melalui beberapa sarana fisik. Jika datang langsung dari studio di satu stasiun radio atau televisi, hal itu hanya dikirim melalui udara rantai ke situ dari pemancar dan antena pada menara keluar ke dunia. Programming mungkin juga datang melalui komunikasi satelit, bermain baik hidup atau direkam untuk kemudian transmisi. Jaringan stasiun mungkin Penayangan internasional pemrograman yang sama pada waktu yang sama, awalnya melalui microwave link, sekarang biasanya dengan satelit.

Distribusi stasiun atau jaringan mungkin juga dapat melalui media fisik, seperti rekaman video analog atau digital, compact disc, DVD, dan kadang-kadang format lain. Biasanya hal ini disertakan dalam siaran lain, seperti ketika pengumpulan berita elektronik kembali cerita ke stasiun untuk dimasukkan pada program berita.

Kaki akhir distribusi penyiaran adalah bagaimana sinyal sampai ke pendengar atau pemirsa. Itu akan datang melalui udara sebagai dengan sebuah stasiun radio atau stasiun televisi ke antena dan penerima, atau mungkin akan melalui kabel televisi [1] atau kabel radio (atau "kabel nirkabel") melalui stasiun atau langsung dari jaringan. Internet dapat juga membawa radio atau televisi baik kepada penerima, terutama dengan memungkinkan multicasting sinyal dan bandwidth untuk dibagikan.

Istilah "jaringan siaran" sering digunakan untuk membedakan jaringan yang menyiarkan over-the-air sinyal televisi yang dapat diterima menggunakan antena televisi dari apa yang disebut jaringan yang hanya disiarkan melalui kabel atau televisi satelit. Istilah "siaran televisi" dapat merujuk pada pemrograman jaringan tersebut.
[sunting] Hukum definisi
[sunting] Kerajaan Inggris

Hak Cipta, Desain dan UU Paten tahun 1988 mendefinisikan broadcast sebagai "transmisi oleh telegrafi nirkabel dari citra visual, suara, atau informasi lain yang mampu penerimaan sah oleh masyarakat atau yang dibuat untuk presentasi kepada publik". Demikian, mencakup radio, televisi, teleteks dan telepon.

IP subnet mask

Posted: by j13_21n90 in
0

IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan kejaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.01 atau dimisalkan berformat w.x.y.z. IP address adalah protokol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan (routing) informasi di dalam jaringan.

IP address memiliki kelas-kelas seperti pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Kelas-kelas IP address
Kelas Range Network ID Host ID Default Subnet Mask
A 1-126 w x.y.z 255.0.0.0
B 128-191 w.x y.z 255.255.0.0
C 192-223 w.x.y z 255.255.255.0

catatan: masih ada kelas D yang jarang digunakan, dan ada IPV6 yang bakal digunakan jika IPV4 ini sudah tida mencukupi.

Misalnya Ada IP 192.168.0.100 maka termasuk IP Address Kelas C

Subnetting

Jika seorang pemilik sebuah IP Address kelas B misalnya memerlukan lebih dari satu network ID maka ia harus mengajukan permohonan ke internic untuk mendapatkan IP Address baru. Namun persediaan IP Address sangat terbatas karena banyak menjamurnya situs-situs di internet.

Untuk mengatasi ini timbulah suatu teknik memperbanyak network ID dari satu network yang sudah ada. Hal ini dinamakan subnetting, di mana sebagian host ID dikorbankan untuk dipakai dalam membuat network ID tambahan.

Sebagai contoh, misal di kelas B network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 dimana oktet ketiga diselubung dengan 224. maka dapat di hitung dengan rumus 256-224=32. maka kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32, 64, 128, 160, dan 192. Dengan demikian kelompok IP address yang dapat dipakai adalah:

130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254

Atau akan lebih mudah dengan suatu perumusan baik dalam menentukan subnet maupun jumlah host persubnet.Jumlah subnet = 2n-2, n = jumlah bit yang terselubung

Jumlah host persubnet = 2N-2, N = jumlah bit tidak terselubung

Sebagai contoh, misalnya suatu subnet memiliki network address 193.20.32.0 dengan subnet mask 255.255.255.224. Maka:
Jumlah subnet adalah 6, karena dari network address 193.20.32.0 dengan memperhatikan angka dari oktet pertama yaitu 193, maka dapat di ketahui berada pada kelas C. dengan memperhatikan subnetmask 255.255.255.224 atau 11111111.11111111.11111111. 11100000 dapat diketahui bahwa tiga bit host ID diselubung, sehingga didapat n = 3 dan didapat:jumlah subnet = 23-2 = 6.

Sedangkan untuk jumlah host persubnet adalah 30, ini didapat dari 5 bit yang tidak terselubung, maka N = 5 dan akan didapat: jumlah host per subnet = 25-2 = 30.

Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0.

alamat ip versi 6

Posted: by j13_21n90 in
0

Alamat IP versi 6
(sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A. Selayang pandang
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
• Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
• Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
• Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
• Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
• Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
• Alamat unicast global
• Alamat unicast site-local
• Alamat unicast link-local
• Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
• Alamat unicast loopback
• Alamat unicast 6to4
• Alamat unicast ISATAP
Unicast global addresses
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
Field Panjang Keterangan
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).
Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Field Panjang Keterangan
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast unspecified address
Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address
Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat IPv4 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat IPv6 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.
Field Panjang Keterangan
11111111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.

Alamat IP versi 4

Posted: by j13_21n90 in
0

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3. Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
• Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
• Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
• Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
• Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar

Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
• 10.0.0.0/8
• 172.16.0.0/12
• 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
• 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Ruang alamat Dari alamat Sampai alamat Keterangan
010.000.000.000/8 010.000.000.001 010.255.255.254 Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12 172.016.000.001 172.031.255.254 Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16 192.168.000.001 192.168.255.254 Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16 169.254.000.001 169.254.255.254 Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
"Broadcast" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Broadcast (disambiguasi), dan Broadcaster.

Penyiaran adalah distribusi audio dan / atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.

The sequencing konten dalam siaran disebut jadwal. Seperti dengan semua teknologi usaha, sejumlah istilah teknis dan slang telah dikembangkan. Daftar istilah-istilah ini dapat dilihat di daftar istilah penyiaran. Program televisi dan radio didistribusikan melalui siaran radio atau kabel, sering kali keduanya secara bersamaan. Dengan coding decoding sinyal dan memiliki peralatan di rumah, yang kedua juga memungkinkan berlangganan saluran dan membayar-per-view services.

Istilah "siaran" awalnya merujuk pada menabur benih oleh hamburan mereka di lapangan yang luas. Itu diadopsi oleh radio awal Midwestern insinyur dari Amerika Serikat untuk merujuk pada penyebaran analog sinyal radio. Broadcasting bentuk segmen yang sangat besar dari media massa. Broadcasting ke kisaran yang sangat sempit penonton disebut narrowcasting.


Isi
[hide]

* 1 Bentuk-bentuk penyiaran elektronik
* 2 model Ekonomi
* 3 Recorded live siaran dan siaran
* 4 Hukum definisi
o 4,1 Kerajaan Inggris
* 5 Lihat juga
* 6 Referensi
* 7 Bacaan lebih lanjut
* 8 Pranala luar

[sunting] Bentuk-bentuk penyiaran elektronik

Secara historis, ada beberapa jenis media penyiaran elektronik:

* Telepon penyiaran (1890-1932): bentuk paling awal penyiaran elektronik, tidak termasuk layanan data yang ditawarkan oleh perusahaan telegraf saham dari 1867, kalau mesin meriah dikecualikan dari penyiaran definisi populer. Telepon penyiaran dimulai dengan munculnya surat kabar telepon layanan untuk program berita dan hiburan yang diperkenalkan pada tahun 1890-an dan terutama yang terletak di kota-kota besar Eropa. Telepon ini sistem berbasis contoh pertama dari penyiaran elektronik dan menawarkan berbagai program.

* Radio siaran (eksperimental dari 1906, komersial dari 1920): radio penyiaran audio (suara) layanan penyiaran, disiarkan melalui udara sebagai gelombang radio dari pemancar ke antena dan, dengan demikian, ke perangkat penerima. Stasiun dapat dihubungkan dalam jaringan radio untuk menyiarkan program umum, baik dalam sindikasi atau Penayangan internasional atau keduanya.

* Televisi penyiaran (eksperimental dari 1925, komersial dari tahun 1930-an): ini video-pemrograman menengah sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat umum dan cepat bangkit untuk bersaing dengan siaran radio lebih tua saudara.

* Cable radio (juga disebut "kabel FM", dari 1928) dan kabel televisi (dari 1932): baik melalui kabel koaksial, melayani transmisi terutama sebagai medium untuk pemrograman baik yang diproduksi di stasiun radio atau televisi, dengan produksi terbatas berdedikasi kabel pemrograman.

* Satelit televisi (dari tahun 1974) dan radio satelit (dari tahun 1990): dimaksudkan untuk langsung ke rumah program siaran (sebagai lawan dari jaringan studio uplinks dan downlinks), menyediakan campuran radio biasa dan / atau program siaran televisi dengan satelit berdedikasi pemrograman.

* Webcasting video / televisi (dari tahun 1993) dan audio / radio (dari tahun 1994) yakni: menawarkan campuran tradisional stasiun radio dan televisi menyiarkan program dengan dedicated internet webcast pemrograman.


[sunting] Ekonomi model

Secara ekonomi ada beberapa cara di mana stasiun siaran dapat terus-menerus. Masing-masing berbeda dalam metode oleh stasiun yang didanai:

* Dalam bentuk sumbangan waktu dan keterampilan oleh para relawan (masyarakat umum dengan penyiar)

* Pemerintah langsung pembayaran atau operasi penyiar publik

* Pemerintah tidak langsung pembayaran, seperti radio dan televisi lisensi

* Hibah dari yayasan atau badan usaha

* Menjual iklan atau sponsor

* Langganan umum atau keanggotaan


Penyiar dapat mengandalkan pada kombinasi dari model bisnis ini. Sebagai contoh, National Public Radio, non-jaringan komersial di AS, menerima hibah dari Corporation for Public Broadcasting (yang, pada gilirannya, menerima dana dari pemerintah Amerika Serikat), oleh masyarakat keanggotaan dan dengan menjual "extended credits" untuk korporasi [sunting] Recorded siaran dan hidup siaran
Sebuah ruang kontrol studio televisi di Olympia, Washington, Agustus 2008.

Reguler pertama siaran televisi mulai tahun 1937. Siaran dapat digolongkan sebagai "merekam" atau "tinggal". Mantan memungkinkan mengoreksi kesalahan, dan berlebihan atau menghapus materi yang tidak dikehendaki, mengatur itu, menerapkan gerakan lambat dan pengulangan, dan teknik lain untuk meningkatkan program. Namun, beberapa kegiatan seperti olahraga hidup telecasts dapat mencakup beberapa aspek termasuk klip gerak lambat yang penting tujuan / hit, dll, di antara siaran hidup.

Jaringan-radio Amerika melarang penyiaran rekaman siaran biasa di tahun 1930-an dan 1940-an yang memerlukan program radio bermain untuk Timur Tengah dan zona waktu harus diulang tiga jam kemudian untuk zona waktu Pasifik. Pembatasan ini dijatuhkan untuk acara-acara khusus, seperti dalam kasus pesawat balon Jerman Hindenburg bencana di Lakehurst, New Jersey, pada tahun 1937. Selama Perang Dunia II, rekaman siaran dari koresponden perang diizinkan radio AS. Selain itu, program radio Amerika tercatat untuk pemutaran oleh Angkatan Bersenjata Stasiun radio di seluruh dunia.

Sebuah rekaman Kerugian pertama adalah bahwa publik dapat mengetahui hasil dari suatu kejadian dari sumber lain, yang mungkin menjadi "spoiler". Di samping itu, penyiar prerecording mencegah hidup dari menyimpang dari pengesahan script, sebagaimana terjadi dengan propaganda siaran dari Jerman pada tahun 1940-an dan dengan Radio Moskow pada 1980-an.

Banyak kejadian yang diiklankan sebagai hidup, meskipun mereka sering "direkam secara live" (kadang-kadang disebut "live-to-tape"). Hal ini terutama berlaku untuk pertunjukan artis musik di radio ketika berkunjung untuk konser di-studio kinerja. Situasi serupa telah terjadi di televisi ( "The Cosby Show yang direkam di depan penonton di studio hidup") dan penyiaran berita.

Broadcast boleh didistribusikan melalui beberapa sarana fisik. Jika datang langsung dari studio di satu stasiun radio atau televisi, hal itu hanya dikirim melalui udara rantai ke situ dari pemancar dan antena pada menara keluar ke dunia. Programming mungkin juga datang melalui komunikasi satelit, bermain baik hidup atau direkam untuk kemudian transmisi. Jaringan stasiun mungkin Penayangan internasional pemrograman yang sama pada waktu yang sama, awalnya melalui microwave link, sekarang biasanya dengan satelit.

Distribusi stasiun atau jaringan mungkin juga dapat melalui media fisik, seperti rekaman video analog atau digital, compact disc, DVD, dan kadang-kadang format lain. Biasanya hal ini disertakan dalam siaran lain, seperti ketika pengumpulan berita elektronik kembali cerita ke stasiun untuk dimasukkan pada program berita.

Kaki akhir distribusi penyiaran adalah bagaimana sinyal sampai ke pendengar atau pemirsa. Itu akan datang melalui udara sebagai dengan sebuah stasiun radio atau stasiun televisi ke antena dan penerima, atau mungkin akan melalui kabel televisi [1] atau kabel radio (atau "kabel nirkabel") melalui stasiun atau langsung dari jaringan. Internet dapat juga membawa radio atau televisi baik kepada penerima, terutama dengan memungkinkan multicasting sinyal dan bandwidth untuk dibagikan.

Istilah "jaringan siaran" sering digunakan untuk membedakan jaringan yang menyiarkan over-the-air sinyal televisi yang dapat diterima menggunakan antena televisi dari apa yang disebut jaringan yang hanya disiarkan melalui kabel atau televisi satelit. Istilah "siaran televisi" dapat merujuk pada pemrograman jaringan tersebut.
[sunting] Hukum definisi
[sunting] Kerajaan Inggris

Hak Cipta, Desain dan UU Paten tahun 1988 mendefinisikan broadcast sebagai "transmisi oleh telegrafi nirkabel dari citra visual, suara, atau informasi lain yang mampu penerimaan sah oleh masyarakat atau yang dibuat untuk presentasi kepada publik". Demikian, mencakup radio, televisi, teleteks dan telepon.

IP(V4) ADDRESSING
Memahami IP addressing merupakan hal mendasar sebelum kita mempelajari IP Routing. IP addressing berguna agar sebuah host dalam suatu network dapat berkomunikasi dengan host lain dalam network berbeda.
1. Network dan Host Address
IP address dibangun berdasarkan konsep network dan host. Perhatikan ilustrasi berikut yang menggambarkan contoh IP address 192.168.3.10
192 168 3 10
network network network host